Kekerasan dan Kuasa Simbolik dalam Hukum: Sebuah Kritik Ideologi atas Legitimasi Cipta Kerja
Main Article Content
Abstract
Artikel ini menyoroti keberlangsungan legitimasi Cipta Kerja, sebuah undang-undang yang tetap legitim meski telah mendapat beragam upaya untuk menisbikan legitimasinya. Demonstrasi juga mobilisasi hukum di pengadilan tidak mampu untuk merobohkan Cipta Kerja. Secara khusus, artikel ini merumuskan permasalahan terkait mengapa Cipta Kerja dapat legitim? Digalang secara sosio-legal dengan mendayagunakan kerangka teori yang digagas oleh Pierre Bourdieu perihal bentuk-bentuk simbolik, kuasa simbolik, juga kekerasan simbolik. Penelitian ini mengungkap bahwa Cipta Kerja mencipta bentuk-bentuk simbolik berupa bahasa “akselerasi investasi dan penciptaan lapangan kerja” serta “kegentingan yang memaksa”. Bentuk-bentuk simbolik ini memberikan kuasa simbolik kepada Cipta Kerja, olehnya kekerasan-kekerasan yang hadir melingkupi Cipta Kerja seperti pengebirian hak-hak buruh dan pembentukan undang-undang yang ugal-ugalan menjadi nampak absah, terberi, serta tidak dapat dihindari.
Abstrak
Artikel ini menyoroti keberlangsungan legitimasi Cipta Kerja, sebuah undang-undang yang tetap memiliki kekuatan hukum secara sah meski telah mendapat beragam upaya untuk menisbikan legitimasinya. Terdapat serangkaian demonstrasi hingga mobilisasi hukum di pengadilan yang juga tidak kunjung mampu untuk menghilangkan legitimasi Cipta Kerja. Terhadap realita sosial ini, studi ini berangkat dengan merumuskan permasalahan berupa: mengapa Cipta Kerja dapat tetap sah dan berkekuatan hukum meski serangkaian upaya untuk menghilangkan legitimasinya telah ditempuh? Studi ini, digalang secara sosio-legal dengan mendayagunakan kerangka teori yang digagas oleh Pierre Bourdieu perihal bentuk-bentuk simbolik yang menciptakan kuasa simbolik, juga kekerasan simbolik. Penelitian ini mengungkap bahwa Cipta Kerja menciptakan bentuk-bentuk simbolik melalui penggunaan bahasa seperti “akselerasi investasi dan penciptaan lapangan kerja” serta “kegentingan yang memaksa.” Bentuk-bentuk simbolik ini berkontribusi dalam memberikan kuasa simbolik kepada Cipta Kerja, yang pada gilirannya menjadi alat untuk mempertahankan legitimasi dengan menutupi berbagai bentuk kekerasan yang melekat pada Cipta Kerja. Akibatnya, pelbagai bentuk kekerasan—seperti pelemahan hak-hak buruh dan penyusunan regulasi yang serampangan—tampak sebagai sesuatu yang absah, terberi, dan tak terhindarkan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis yang mengirimkan naskah artikel pada Undang: Jurnal Hukum memahami dan menyepakati bahwa apabila naskahnya diterima dan dipublikasikan, maka hak cipta artikel tersebut dipegang oleh Undang: Jurnal Hukum, Fakultas Hukum Universitas Jambi. Pencipta artikel tersebut, sebagaimana ketentuan UU Hak Cipta, tetap melekat pada penulisnya. Sebagai pemegang hak cipta, Undang: Jurnal Hukum berhak secara eksklusif untuk mengumumkan, memperbanyak, dan mendistribusikan artikel tersebut, baik melalui versi cetak maupun digital. Undang: Jurnal Hukum sebagai pemegang hak cipta juga membolehkan kepada siapa pun untuk mengumumkan, memperbanyak, dan mendistribusikan artikel tersebut untuk kepentingan ilmiah atau akademis sepanjang tidak mengubah isi, kepengarangan, dan hak sitasinya; sedangkan pengumuman, perbanyakan, dan pendistribusian secara komersil harus melalui persetujuan tertulis dari Ketua Penyunting.
References
Artikel, Buku, dan Laporan
Abouharb, M. Rodwan dan David L. Cingranelli. “The Human Rights Effects of World Bank Structural Adjustment, 1981-2000.” International Studies Quarterly 50, 2 (2006): 233-62. DOI: 10.1111/j.1468-2478.2006.00401.x.
Adams, Zoe. “A Structural Approach to Labour Law.” Cambridge Journal of Economics 46, 3 (2022): 447-63. DOI: 10.1093/cje/beac008.
Adams, Zoe. “Labour Law, Capitalism and the Juridical Form: Taking a Critical Approach to Questions of Labour Law Reform.” Industrial Law Journal 50, 3 (2021): 434-66. DOI: 10.1093/indlaw/dwaa024.
Afandi, Fachrizal. “Penelitian Hukum Interdisipliner Reza Banakar: Urgensi dan Desain Penelitian Sosio-legal.” Undang: Jurnal Hukum 5, 1 (2022): 231-55. DOI: 10.22437/ujh.5.1.231-255.
Aliansi Jurnalis Independen. Serangan Meningkat, Otoritarianisme Menguat. Jakarta: AJI, 2022.
Amal, Bakhrul. Hukum dan Masyarakat: Sejarah, Politik, dan Perkembangannya. Yogyakarta: Penerbit Thafa Media, 2018.
Amnesty International. Indonesia and East Timor: Power and impunity: Human rights under the New Order. London: Amnesty International, 1994.
Amnesty International. Indonesia Anti-Subversion Law: A Briefing. London: Amnesty International, 1997.
Amnesty International. Indonesia: The PRD Prisoners. London: Amnesty International, 1997.
Amnesty International Indonesia. Meredam Suara, Membungkam Kritik: Tergerusnya Kebebasan Sipil di Indonesia. Jakarta: Amnesty International Indonesia, 2022.
Blumer, Herbert. “Collective Behaviour.” Dalam Principles of Sociology, diedit oleh Alfred McClung, 67-121. New York: Barnes and Nobles, 1969.
Bourdieu, Pierre. “The Symbolic Power.” Critique of Anthropology 4, 13-14 (1979): 77–85. DOI: 10.1177/0308275X7900401307.
Bourdieu, Pierre. Distinction: A Social Critique of the Judgment of Taste. London: Routledge, 1980.
Bourdieu, Pierre. In Other Words. Cambridge: Polity Press, 1994.
Bourdieu, Pierre. Language and Symbolic Power. Cambridge: Polity Press, 1995.
Bourdieu, Pierre. Outline of A Theory of Practice. Cambridge: Cambridge University Press, 1995.
Bourdieu, Pierre. “The Forms of Capital.” Dalam Handbook for Theory and Research for the Sociology of Education, diedit oleh John G. Richardson, 241-60. New York: Greenwood Press, 1986.
Bourdieu, Pierre. The Logic of Practice. Stanford: Stanford University Press, 1992.
Bourdieu, Pierre dan Loic Wacquant. An Invitation to Reflexive Sociology. Cambridge: Polity Press, 1992.
Clements, Matthew. "A Look at Neoliberalism in Bolivia: The Water War to the Present." Mountaineer Undergraduate Research Review 1, 4 (2009): 8-17.
Collins, Hugh. Marxism and Law. New York: Oxford University Press, 1982.
Corrales, Javier. “The Authoritarian Resurgence: Autocratic Legalism in Venezuela.” Journal of Democracy 26, 2 (2015): 37-51. DOI: 10.1353/jod.2015.0031.
Dhakidae, Dhaniel. Kaum Intelektual dan Kekuasaan Orde Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Diani, Mario. “The Concept of Social Movement.” The Sociological Review 40, 1 (1992): 1-25. DOI: 10.1111/j.1467-954X.1992.tb02943.x.
Drinoczi, Timea dan Agnieszka Bien-Kacala. “Democracy and Human Rights in Illiberal Constitutionalism.” Dalam Populist Constitutionalism and Illiberal Democracies: Between Constitutional Imagination, Normative Entrenchment and Political Reality, diedit oleh Martin Belov, 221-50. Cambridge: Intersentia, 2021.
Dworkin, Ronald. Taking Rights Seriously. London: Bloomsbury, 2013.
Dworkin, Ronald. The Law’s Empire. London: Harvard University Press, 1986.
Eddyono, Sri Wiyanti dkk. When and Why State Responds Women’s Demands: Understanding Gender Equality Policy Change in Indonesia. Geneva: UNRISD, 2016.
Esping-Andersen, Gøsta. “Who Is Harmed by Labour Market Regulations? Quantitative Evidence.” Dalam Why Deregulate Labour Markets, diedit oleh Gøsta Esping-Andersen dan Marino Regini, 66-98. Oxford: Oxford University Press, 2000.
Ewing, Sally. “Formal Justice and the Spirit of Capitalism: Max Weber’s Sociology of Law.” Law & Society Review 21, 3 (1987): 487-512. DOI: 10.2307/3053379.
Ford, Michele. Buruh dan Intelektual: LSM, Mahasiswa, dan Gerakan Buruh Indonesia. Yogyakarta: Insist Press, 2023.
Fuente, Manuel de La. “A Personal View: The Water War in Cochabamba, Bolivia: Privatization Triggers an Uprising.” Mountain Research and Development 23, 1 (2003): 98-100. DOI: 10.2307/3674547.
Gondek, Nathalie. “Labour Law in the Marxist Perspective.” Dalam Hegel, Marx and the Contemporary World, diedit oleh Kaveh Boveiri, Emmanuel Chaput, dan Arnaud Theurillat-Cloutier, 186-97. UK: Cambridge Scholars Publishing, 2016.
Green, Leslie. “Positivism and the Inseparability of Law and Morals.” New York University Law Review 83, 4 (2008): 1035-58.
Gross, Raphael. “Guilt, Shame, Anger, Indignation: Nazi Law and Nazi Morals.” Dalam The Law in Nazi Germany: Ideology, Opportunism, and the Perversion of Justice, diedit oleh Alan E. Steinweis dan Robert D. Rachlin, 89-103. New York: Berghahn Books, 2013.
Hardiman, F. Budi. “Hukum dan Kekerasan: Sebuah Pertimbangan Filosofis.” Jentera: Jurnal Hukum 1, 1 (2004): 1-14.
Hardiman, F. Budi. Kritik Ideologi: Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius, 2009.
Henderson, Lynne. “Authoritarianism and the Rule of Law.” Indiana Law Journal 66, 2 (1991): 379-456.
Hirsch, Moshe. “Social Movements, Reframing Investment Relations, and Enhancing the Application of Human Rights Norms in International Investment Law.” Leiden Journal of International Law 34, 1 (2021): 127-54. DOI: 10.1017/S0922156520000643.
Holdren, Nate dan Tucker, Eric. “Marxist Theories of Law Past and Present: A Meditation Occasioned by the 25th Anniversary of Law, Labour, and Ideology.” Law & Social Inquiry 45, 4 (2020): 1142-69. DOI: 10.1017/lsi.2020.23.
Hunt, Alan. “The Theory of Critical Legal Studies.” Oxford Journal of Legal Studies 6, 1 (1986): 1-45.
Irianto, Sulistyowati. “Memperkenalkan Kajian Sosio-legal dan Implikasi Metodologisnya.” Dalam Kajian Sosio-legal, diedit oleh Adriaan W. Bedner, dkk., 1-18. Denpasar-Jakarta: Pustaka Larasan, Universitas Indonesia, Universitas Leiden, Universitas Groningen, 2012.
Irianto, Sulistyowati dan Meij, Lim Sing. “Praktik Penegakan Hukum: Arena Penelitian Sosio Legal yang Kaya.” Dalam Metode Penelitian Hukum: Konstelasi dan Refleksi, diedit oleh Sulistyowati Irianto dan Shidarta, 190-214. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2013.
Kelsen, Hans. “The Pure Theory of Law and Analytical Jurisprudence.” Harvard Law Review 55, 1 (1941): 44-70. DOI: 10.2307/1334739.
KontraS. Laporan Hari Bhayangkara ke-77: Kewenangan Eksesif, Kekerasan dan Penyelewengan Tetap Masif. Jakarta: Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), 2023.
Koran Tempo. “Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja kembali Bergerak.” https://koran.tempo.co/read/nasional/480604/bergerak-tolak-perpu-cipta-kerja, 1/3/2023. Diakses 20/8/2023.
Koran Tempo. “Babak Lanjutan Penolakan Perppu Cipta Kerja.” https://koran.tempo.co/read/nasional/479869/buruh-uji-formil-perpu-cipta-kerja, 27/1/2023. Diakses 20/8/2023.
Koran Tempo. “Bersiap Turun Menolak Perpu Cipta Kerja.” https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/479516/serikat-buruh-bersiap- unjuk-rasa-menolak-perpu-cipta-kerja, 10/1/2023. Diakses 20/8/2023.
Koran Tempo. “Demonstrasi Penolakan RUU Cipta Kerja Meluas.” https://koran.tempo.co/read/peristiwa/455569/pembahasan-ruu-cipta-kerja, 17/7/2020. Diakses 19/8/2023.
Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. UU Cipta Kerja & Aturan Pelaksananya: Upaya Perampasan Hak-Hak Rakyat atas Tanah & Hak-Hak Pekerja. Jakarta: LBH Jakarta, 2022.
Lodovici, Manuela Samek. “The Dynamics of Labour Market Reform in European Countries.” Dalam Why Deregulate Labour Markets, diedit oleh Gøsta Esping-Andersen dan Marino Regini, 30-65. Oxford: Oxford University Press, 2000.
Mantovalaou, Virginia. Structural Injustice and Workers’ Rights. Oxford: Oxford University Press, 2023.
Margolin, Arnold. “The Soviet Way With the Criminal.” Current History 35, 5 (1932): 661-5. DOI: 10.1525/curh.1932.35.5.661.
Matompo, Osgar Sahim dan Izziyana, Wafda Vivid. “Konsep Omnibus Law dan Permasalahan RUU Cipta Kerja.” Rechtsstaat Nieuw 5, 1 (2020): 22-9.
Mochtar, Zainal Arifin. Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang. Yogyakarta: EA Books, 2022.
Munawar, dkk. “Analisis dalam Proses Pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja Perspektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.” Jurnal Ilmiah Metadata. 3, 2, (2021): 452-468.
Organization for Economic Cooperation and Development. The OECD Jobs Study: Facts, Analysis, Strategies. Paris: OECD, 1994.
Orwell, George. 1984. Terjemahan Landung Simatupang. Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003.
Pauer-Studer, Herlinde. Justifying Injustice: Legal Theory in Nazi Germany. New York: Cambridge University Press, 2020.
Quinney, Richard. Critique of Legal Order: Crime Control in Capitalist Society. Boston: Little Brown and Company, 1974.
Rajah, Jothie. Authoritarian Rule of Law: Legislation, Discourse, and Legitimacy in Singapore. Cambridge: Cambridge University Press, 2012.
Rishan, Idul. “Evaluasi Performa Legislasi dalam Pembentukan Omnibus Law Cipta Kerja: Kajian Legisprudensi.” Undang: Jurnal Hukum 5, 1 (2022): 43-67. DOI: 10.22437/ujh.5.1.43-67.
Robison, Richard, dan Vedi R. Hadiz. Reorganising Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in an Age of Markets. London: Routledge, 2004.
Rudnyckyj, Daromir. “Regimes of Precarity: Buruh, Karyawan, and the Politics of Labour Identity in Indonesia.” Dalam Industrial Labor on the Margins of Capitalism: Precarity, Class, and the Neoliberal Subject, diedit oleh Chris Hann dan Jonathan Parry, 155-79. New York: Berghahn Books, 2018.
Setyawan, Yhannu. “Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.” Jurnal Ilmiah Hukum dan Keadilan 7, 1 (2020): 150-64. DOI: 10.59635/jihk.v7i1.56.
Situ, Hui, Carol A. Tilt, dan Pi-Shen Seet. “The Influence of the Government on Corporate Environmental Reporting in China: An Authoritarian Capitalism Perspective.” Business & Society 59, 8 (2018): 1-41. DOI: 10.1177/0007650318789694.
Syahwal. “Domestic Workers Struggle for Recognition and Redistribution in the Age of Cannibal Capitalism,” Mimbar Hukum 36, 2 (2024): 519-48. DOI: 10.22146/mh.v36i2.15772.
Syahwal. “Kelindan Identitas dan Lingkungan: Perjuangan Masyarakat Awyu Menggapai Keadilan.” Jurnal Pro Natura 1, 1 (2024): 58-75.
Taylor, Pauline B. “Treason, Espionage, and Other Soviet State Crimes.” The Russian Review 23, 3 (1964): 247-58. DOI: 10.2307/126420.
Touraine, Alain. “An Introduction to the Study of Social Movements.” Social Research 52, 4 (1985): 749-87.
Trubek, David M. “Max Weber on Law and The Rise of Capitalism.” Wisconsin Law Review 1972, 3 (1972): 720-53.
Trubek, David M. “Where the Action Is: Critical Legal Studies and Empiricism.” Stanford Law Review 36, ½ (1984): 575-622. DOI: 10.2307/1228692.
Tucker, Eric. “Renorming Labour Law: Can We Escape Labour Law’s Recurring Regulatory Dilemmas?” Industrial Law Journal 39, 2 (2010): 99-138. DOI: 10.1093/indlaw/dwq001.
Vincent, Andrew. “Marx and Law.” Journal of Law and Society 20, 4 (1993): 371-97. DOI: 10.2307/1410207.
Wacquant, Loic. “Towards a Reflexive Sociology: A Workshop with Pierre Bourdieu.” Sociological Theory 7, 1 (1989): 26-63. DOI: 10.2307/202061.
Weber, Max. Economy and Society: An Outline of Interpretive Sociology. Los Angeles: University of California Press, 1978.
World Bank. Doing Business 2004: Understanding Regulations. Washington: World Bank & Oxford University Press, 2004.
Zekic, Nuna. “The Normative Framework of Labour Law.” Law and Method (2019): 1-17.
Peraturan dan Putusan Hukum
Republik Indonesia, Mahkamah Konstitusi. Putusan Nomor 91/PUU-XVIII/2020, 25/11/2021, perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Republik Indonesia, Mahkamah Konstitusi. Putusan Nomor 54/PUU-XXI/2023, 18/09/2023, Perkara Pengujian Formil Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang.